Terutama komunitas dunia maya. Pada dasarnya ini bisa dijadikan sebagai panduan untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan dari seorang administrator blog atau anggota dari blog tersebut atau pengunjung blog tersebut, tapi Saya coba perluas lagi agar artikel ini juga bisa berguna untuk orang-orang yang ingin memulai bergabung dengan sebuah grup atau forum tertentu.
Jika selama ini kamu mengalami masa-masa seperti, menanyakan sesuatu dalam sebuah grup atau forum tetapi tidak pernah mendapatkan tanggapan dari para anggota, atau bahkan ditendang dari forum tersebut, mungkin masalahnya bukan berasal dari dirimu secara pribadi, tetapi berasal dari cara kamu bertanya yang salah. Berikut ini ada beberapa pola pertanyaan atau percobaan pemecahan kasus pribadi yang sebaiknya dihindari:
Hindari Pertanyaan yang Terlalu Miskin/Terlalu Luas
Contoh-contoh pertanyaan yang miskin/terlalu luas adalah seperti ini:
1. “Kenapa tidak berhasil?”
2. “Kok di blog Saya tidak jadi?”
3. “Saya sudah menginstal plugin X tetapi kenapa tidak bekerja?”
Pertanyaan di atas semuanya tidak mungkin bisa dijawab karena kamu tidak memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas mengenai masalah yang sedang terjadi. Justru, pertanyaan-pertanyaan di atas hanya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru seperti: “Tidak jadi bagaimana?”, “Tidak berhasil bagaimana?”, “Tidak bekerja bagaimana?”, “Apanya yang tidak berhasil?”, “Di mana masalah itu terjadi?” (atau yang paling buruk ⇒ “???”).
Berikan beberapa petunjuk yang jelas mengenai apa yang terjadi, bukan sekedar kesimpulan kegagalan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan seperti: “Kenapa tidak berhasil?” dan “Kenapa Saya gagal?”, semua itu sebenarnya adalah pertanyaan yang seharusnya ditanyakan kepada diri sendiri, bukan kepada orang lain.
Sesuaikan Tema Pembahasan
Jangan bertanya keluar dari topik pembahasan, meskipun pertanyaamu sangat berkualitas. Masalahnya adalah, sangat disayangkan jika pertanyaanmu bagus tetapi tidak sesuai dengan topik pembicaraan. Pertanyaanmu itu sebenarnya bisa dijawab dan akan sangat berguna untuk orang banyak jika dibagikan. Tetapi kalau pertanyaan tersebut dilontarkan di tempat yang tidak tepat, bagaimana orang lain yang membutuhkan jawaban itu bisa menemukannya?
Pikirkanlah mengenai mesin pencari. Orang-orang yang suka belajar secara mandiri (otodidak) di internet pasti akan menggunakan mesin pencari atau fasilitas pencarian sebuah situs/grup/komunitas untuk mencari jawaban dari masalah yang sedang dialaminya —atau setidaknya mencoba untuk menemukan pembahasan yang sesuai dengan masalah yang sedang dia alami. Kalau sejak awal proses diskusi dilakukan di tempat yang salah, maka diskusi tersebut tidak akan pernah bisa ditemukan. Akibatnya, orang-orang akan menanyakan persoalan yang sama berulang kali hanya dengan alasan bahwa mereka tidak berhasil menemukan jawabannya saat mereka mencarinya. Padahal sebenarnya persoalan tersebut sudah pernah terjawab/terpecahkan sebelumnya.
Jika sejak awal kita sudah melakukan diskusi di tempat yang benar dan dalam topik pembahasan yang tepat, maka orang lain akan dengan mudah menemukan jawaban yang mereka cari suatu saat (Kesimpulannya: Mereka tidak perlu bertanya). Dan jika sewaktu-waktu ada seseorang yang menanyakan kasus yang sama, maka kita cukup mengarahkan mereka saja menuju diskusi yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya.
Tanyakan Sesuatu yang Bisa Dijawab, Bukan Diuraikan
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang bisa menghasilkan jawaban yang singkat tetapi berguna. Hindari pertanyaan-pertanyaan seperti ini saat kamu mencoba bertanya di dalam sebuah forum/grup:
“Bagaimana cara membuat blog?”
Cobalah lebih spesifik. Misalnya seperti, “Saya ingin membuat blog menggunakan Blogger, cara mendaftarkannya bagaimana?”
Meskipun sebenarnya pertanyaan itu masih bisa dibuat lebih spesifik lagi.
Jangan Membuat Pertanyaan yang Hanya Bisa Dijawab dengan Jawaban “ya” dan “tidak”
Pola-pola pertanyaan semacam ini tidak ideal untuk dituliskan di dalam forum. Pertanyaan semacam ini hanya boleh diterapkan jika situasinya sedang berada dalam keadaan komunikasi yang bersifat obrolan. Membuat pertanyaan yang hanya akan menimbulkan jawaban “ya” dan “tidak” hanya akan memaksa para pembaca lain untuk mengetahui suatu fakta yang terlalu sederhana dan belum tentu mereka butuhkan. Pertanyaan semacam ini juga bisa membuang-buang waktu. Beberapa contoh pola pertanyaan yang termasuk ke dalam kategori ini:
1. “Apakah widget ini akan membuat blog Saya menjadi lebih lambat?”
2. “Apakah ini bisa diterapkan pada blog Saya?”
3. “Apakah jika Saya memberikan warna seperti ini akan merusak penampilan?”
4. “Apakah jika Saya menggabungkan widget ini dengan plugin itu masih bisa tetap bekerja?”
Semua pertanyaan di atas pada dasarnya sama persis, dan bisa dengan mudah dijawab dengan ini:
“Masalah ya dan tidak Saya tidak tahu. Cobalah sendiri dan lihat hasilnya. Apakah sesuai dengan dugaanmu atau tidak? Jika sesuai, itu berarti ya jika sebaliknya berarti tidak. Titik”.
Gunakan Istilah-Istilah Sesuai dengan Kemampuan
Jangan mencoba-coba untuk menggunakan istilah yang sulit saat bertanya, bisa-bisa kamu malah akan ditertawakan atau diabaikan karena orang-orang berpikir kamu menanyakan sesuatu yang bahkan kamu sendiri belum menguasai tema pembahasan tersebut. Dikhawatirkan, dalam pikiran orang-orang akan muncul kata-kata seperti ini: “Kalopun gue jawab kamu juga ga bakalan ngerti!”
Gunakan Bahasa Mayoritas Komunitas
Jika kamu berada di dalam forum orang Indonesia atau forum dengan bahasa mayoritas bahasa Indonesia, jangan sekali-kali menggunakan bahasa Inggris saat bertanya. Mungkin kamu beralasan, “Saya ingin sekalian belajar bahasa Inggris sambil berdiskusi supaya bahasa Inggris Saya lancar”.
Mas, Mbak, Pak, Bu, di sini bukan tempatnya belajar bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris itu sudah ada tempatnya tersendiri. Gunakanlah bahasa sesuai dengan mayoritas bahasa yang digunakan di dalam komunitas tersebut. Jangan kebarat-baratan begitu kalau sedang berbicara dengan orang lokal. Lagipula, kalau memang kamu berniat untuk memperlancar bahasa Inggris kamu, kenapa tidak sekalian saja kamu bergabung dengan komunitas sejenis yang anggotanya terdiri dari orang-orang asing?
Ini berlaku juga untuk blog/forum/komunitas orang Indonesia yang menjadikan bahasa mayoritasnya dengan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Jangan pernah sekali-kali bertanya atau berkomentar menggunakan bahasa lokal meskipun kamu tahu bahwa administrator blog/anggota komunitas tersebut adalah orang lokal yang berbicara dengan bahasa yang sama denganmu.
Mungkin dia punya tujuan lain, yang membuatnya memutuskan untuk mengubah forum/komunitas/blog mereka menjadi berbahasa asing.
Pengecualian jika komunikasi yang terjadi dilakukan oleh para anggota yang masing-masing tidak mengerti bahasa satu sama lainnya. Jika kasus yang terjadi adalah seperti itu, maka gunakanlah bahasa Inggris.
Jangan Membuat Pertanyaan Baru
Jangan membuat pertanyaan baru setelah pertanyaan sebelumnya sudah terjawab. Itu sama saja mencoba keluar dari topik pembahasan secara halus. Misalnya seperti ini:
“Terima kasih. Sudah berhasil.
Satu lagi pertanyaan: Bagaimana caranya membuat efek animasi seperti di blog ini, soalnya Saya suka banget sama efeknya”.
Kalau kamu ingin memulai pertanyaan baru, buatlah sebuah posting diskusi baru pada kategori diskusi yang tepat atau pisahkan pertanyaan baru tersebut dari posting/komentar/tanggapan yang sudah diterbitkan sebelumnya. Yang penting tetap sesuaikan dengan topik yang sedang dibahas.
Jangan Merendahkan Diri
Yang Saya maksud merendahkan diri di sini adalah mencoba menanyakan sesuatu yang kemudian diikuti dengan kata-kata seperti ini:
1. “Terima kasih master!”
2. “Maaf, Saya masih newbee”
3. “Mohon pencerahannya...”
4. “Mohon bantuannya mastah...”
Jujur, Saya paling risih dengan bumbu-bumbu pertanyaan seperti itu. Jangan merendahkan diri seperti itu! Buktikan bahwa kamu layak untuk menanyakan itu dan buktikan bahwa pertanyaanmu itu bisa menunjukkan seberapa luas ide dan kecerdasan yang kamu punya! Atau kalau perlu, buat para anggota tertegun dan menyerah karena tidak berhasil menjawab pertanyaanmu.
Apa Pertanyaannya/Masalahnya?
Pertanyaan di bawah ini sangat singkat dan padat, bahkan bisa dibilang tidak ada pertanyaannya sama sekali! Orang-orang tidak akan pernah tahu mengenai apa yang sedang coba kamu tanyakan. Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke dalam kategori ini adalah pertanyaan yang dilengkapi dengan cuplikan gambar (screenshoot) atau URL blog:
Kok jadinya begini?⇒ Begini apa?? Mati lampu??!
Kok jadinya begini:http://nama_blog.blogspot.com/p/asdfghjk.html
⇒ ??? Jadi apa?? Yang sebelah mana??!
Jangan Mengulang-Ulang Pertanyaan di Tempat yang Sama
Jangan mengulang-ulang pertanyaan di tempat yang sama. Kalau kamu tetap melakukan itu, orang-orang akan menganggapmu sebagai spammer yang tidak tahu diri/mengganggu. Akibatnya, kamu akan dikeluarkan dari grup atau diabaikan. Kalau memang ingin mengulang pertanyaan, lakukanlah itu pada forum/komunitas yang berbeda (dengan harapan bisa mendapatkan jawaban dengan cepat).
Jangan Berlebihan di dalam Mengucapkan Terima Kasih
Jangan berlebihan di dalam mengucapkan terima kasih, misalnya seperti ini:
“Makasih gan... Berhasil. Agan emang masternya JS dah!”
Menurut Saya pribadi, sebenarnya ucapan terima kasih itu tidak begitu diperlukan di dalam forum/grup. Karena bagi para anggota, berhasil membantu saja sudah merupakan kesenangan yang luar biasa. Jadi, memberikan kabar keberhasilanmu saja sudah cukup. Bisa juga diikuti dengan ucapan terima kasih di bagian akhir. Tapi secukupnya saja:
1. “Oke. Berhasil”.
2. “Sudah bisa. Terima kasih”.
Jadi, Bagaimana Pertanyaan yang Baik?
Sebuah pola pertanyaan yang baik setidaknya terdiri dari kalimat-kalimat yang singkat, namun cukup untuk memberikan informasi mengenai apa masalahnya, apa yang sudah diusahakan untuk memecahkan masalah tersebut dan di mana masalah tersebut terjadi:
“Saya sudah mengikuti langkah-langkah cara memasang plugin slider pada blog sesuai dengan tutorial [ di atas | yang Saya baca di sini {link} ], tetapi slider tersebut tidak bekerja, dan susunan gambarnya menjadi berantakan.Saya sudah mencoba untuk mengganti versi JQuery dan mengubah letak script slider tersebut tetapi tetap tidak berhasil.Saya memakai Blogger. Berikut ini adalah halamannya:http://nama_blog.blogspot.com/p/url-menuju-halaman-yang-tepat.html
”
Pola pertanyaan di atas seharusnya sudah cukup untuk menghasilkan jawaban yang langsung bisa menyelesaikan masalahmu karena pertanyaan di atas sudah bisa menghasilkan beberapa petunjuk minimal pemecahan masalah yang dibutuhkan:
Apa masalahnya? | Masalahnya adalah slider tidak bekerja dan gambarnya tidak tertata (bukan sekedar “tidak bekerja”). |
---|---|
Apa saja yang sudah kamu coba untuk memecahkan masalah tersebut? | Mengubah versi JQuery dan mengubah posisi script eksekusi slider. Sebagaimana syarat bertanya yang benar, kita seharusnya mencoba segala cara terlebih dahulu sebelum pada akhirnya kita menyerah dan merasa hampir mati karena masalah kita tersebut. Kita ini sudah bukan anak TK lagi, jadi jangan manja. Secara, kita akan mendapatkan bantuan secara gratis, jadi setidaknya berusahalah untuk memecahkan masalah diri sendiri terlebih dahulu sebelum pada akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Bertanya itu berbeda dengan menyuruh. |
TKP/Tempat Kejadian Perkara? | Para anggota grup/komunitas bukanlah manusia ajaib yang bisa membaca pikiranmu, jadi berikanlah sebuah tempat kejadian yang jelas mengenai masalah yang kamu alami supaya mereka juga bisa melihat dan merasakannya. URL/alamat menuju tempat kejadian juga harus jelas dan langsung menuju tempat terjadinya masalah, bukan cuma alamat utama saja. Agar tidak membingungkan anggota di dalam menemukan letak masalahnya. |
Tidak Harus Memakai Bahasa Resmi/Baku
Yang penting jelas, singkat dan seminimal-minimalnya bisa menghasilkan informasi seperti di atas:
“Gan, ane udah pasang tuh slider di blog ane (di sini gan ⇒ {link}) persis, kayak tutorial [ di atas | yang ini nih... {link} ], tapi gagal gan, gak jalan! Gambarnya juga jadi berantakan. Gimana nih??!!! :emoticon-nangis:Udah tak ganti-ganti juga versi JQuery sama tak otak-atik posisi tagging slider ntuh tapi tetep aja ga jalan. HEUUUAku pake Blogger. Nih blog ane:http://nama_blog.blogspot.com/p/url-menuju-halaman-yang-tepat.html
”
Sedikit Narsis Tidak Masalah
Sedikit narsis tidak masalah, malah menurut Saya bagus. Karena dengan sedikit narsis, maka saat kamu bertanya kamu akan merasa bahwa orang-orang di luar sana juga akan membaca tulisanmu, sehingga secara tidak langsung, alam bawah sadarmu akan berpikir untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya bisa bermanfaat untuk orang-orang yang sedang membaca tulisanmu juga.
Bertanyalah Kepada Sesama Pelajar Otodidak
Bertanyalah kepada orang-orang yang selama ini belajar secara otodidak, bukan kepada orang-orang yang belajar melalui pendidikan formal. Saya mempunyai beberapa alasan mengapa kamu lebih baik tidak bertanya kepada mereka. Tapi mungkin Saya tidak akan menuliskannya di sini. Mungkin di blog lain.
Beberapa Hal yang Sebaiknya Dipikirkan Sebelum Bertanya
- Orang yang kamu tanyai belum tentu bisa menjawab pertanyaanmu.
- Orang yang kamu tanyai sedang sibuk.
- Orang yang kamu tanyai sedang tidak ingin menjawab karena pertanyaanmu ternyata tidak sesuai dengan topik pembahasan. Dia ingin menghapus pertanyaanmu, tapi takut kamu salah paham. Kalau dia menjawab pertanyaanmu atau memperingatkanmu untuk tidak menulis pertanyaan/memulai diskusi yang keluar dari topik, maka kamu akan menanggapi tulisan orang tersebut dan akan membuat diskusi OOT semakin panjang.
- Kalau seseorang bertanya kepada Saya seperti ini, apakah Saya bisa mengerti dan menjawabnya?
- Forum/grup/komunitas adalah milik bersama dan digunakan untuk memecahkan masalah bersama secara bersama-sama.
- Pertimbangkanlah untuk tidak bertanya. Ya. Coba pecahkan masalahmu sendiri sekali lagi. Mungkin sekarang akan berhasil.
Cara Mengetahui Bahwa Pertanyaanmu itu Bagus
- Pertanyaan yang bagus biasanya akan terjawab hanya dalam sekali jawab. Dalam beberapa forum bahkan terdapat semacam label peringkat yang diberikan kepada anggota bukan hanya berdasarkan kualitas jawaban tetapi juga berdasarkan kualitas pertanyaannya. Semacam up-vote dan down-vote. Orang-orang yang memberikan up-vote terhadap sebuah pertanyaan biasanya adalah orang-orang yang ingin menanyakan hal yang sama.
- Diskusi tidak berjalan seperti chatting/mengobrol.
- Ada orang yang berkata, “Pertanyaan bagus!”
0 Komentar